Sabtu, 11 Agustus 2012

SUKU BUNGA KREDIT MASIH BISA TURUN


JAKARTA, KOMPAS.com - Suku bunga kredit usaha rakyat masih berpeluang untuk diturunkan lagi pada tahun ini. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan penyerapan KUR di masyarakat.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Syarifuddin Hasan menjelaskan, saat ini suku bunga KUR mikro sebesar 20 persen dan bunga KUR ritel sebesar 12 persen. "Kemungkinan masih bisa turun, mungkin sekitar 1 persen lagi. Nanti tergantung dana murahnya," kata Syarifuddin selepas Rapat Kabinet Terbatas di kantor BRI Jakarta, Jumat (10/8/2012).
Selama ini, suku bunga KUR mikro memang sudah diturunkan dari semula 24 persen menjadi 22 persen. Bunga KUR ritel sebesar 14 persen turun menjadi 12 persen. Syarifuddin menganggap bahwa suku bunga KUR tersebut sebenarnya sudah lebih rendah dibandingkan kredit pada umumnya. Apalagi bila dibandingkan dengan rentenir yang memberikan bunga lebih tinggi dari pasar. "Kalau secara flat, suku bunga KUR sudah lebih murah. Kredit yang lain sebesar 1-1,5 persen per bulan," jelasnya.
Untuk membahas penurunan suku bunga ini, Kementerian Koperasi dan UKM akan membahasnya dengan pihak perbankan setelah Lebaran. Ia berharap akhir tahun nanti suku bunga KUR bisa ditekan dan bisa segera diaplikasikan ke masyarakat.
Namun, para debitur KUR ini sebenarnya bukan mengeluh terkait bunga. Syarifuddin menganggap bahwa layanan kredit harus dipermudah dan dipercepat aksesnya. "Mereka hanya ingin layanan KUR dipermudah dan dipercepat karena ini sebenarnya hanya memakan biaya kecil (bunga relatif kecil)," ujarnya.

Tidak ada komentar: